Mengenai daya tarik kepariwisataan di wilayah Garut Selatan (Garsela) ini sudah sering dikupas secara tersendiri. Yaitu hamparan pantai yang membentang dari Rancabuaya hingga ke Hutan Sancang di Pameungpeuk.
Itu adalah bentangan kepariwisataan yang masih bisa dipercantik lagi.

Mungkin hanya perlu sedikit pendataan potensinya, lalu dibuatkan peraturan hukumnya dan juga peruntukannya secara umum dan detail.

Agar pemanfaatan dan pengembangan disana bisa lebih terarah dengan memperhatikan daya dukung kawasan dan lingkungan. Sehingga dengan demikian mencegah kerusakan dan pemborosan sumber-sumber daya yang ada disana. Lalu mulailah di kembangkan.


EDISI GARUT “the PROVINCE”
(GARSELA)

Experimental di sana, baik legislatif maupun eksekutif kiranya perlu membuat perencanaan dan rancangan yang super lengkap dan juga dilengkapi pula oleh rencana kerja dan pengelolaan yang paripurna. 

Ketegasan dan Konsisten terhadap aturan
Selain itu adalah ketegasan dan konsistensi dalam penegakan aturan yang telah atau akan dibuat itu.

Jangan sampai disana menjadi kawasan yang berkembang menjadi kawasan yang kumuh. Melainkan harus berkembang menjadi wilayah yang maju, bersih dan modern dan bermanfaat secara mikro dan makro ekonomi, sosial, budaya dan maupun pertahanan keamanan bangsa.

"Waduh jadi masuk ke mata kuliah kewiraan".
Itu kenapa harus dibuat perencanaan sejak saat ini, harus berkaca dari pengalaman karena jika pembangunan dilakukan secara serampangan (dibiarkan tanpa proyeksi) maka itu bukannya memperbaiki keadaan malah bisa menjadi memperburuk dan memperumit masalah di masa yang akan datang. Itulah betapa pentingnya nilai dari sebuah perencanaan atau POAC....Planning, Organizing, Actuating, and Controlling

Penataan dan Peruntukan
Penataan dan peruntukan wilayah disana itu harus jelas dan dapat dilaksanakan.

Setiap ada satu pelanggaran terhadap konsensus atau perundang-undangan yang berlaku segera itu dapat ditindak dan semuanya harus segera dikembalikan benar-benar sesuai dengan aturannya.

Sebab jika dibiarkan itu akan menjadi contoh/preseden yang buruk buat lainnya sehingga akhirnya semua menjadi serba tak terkendali lagi nantinya. "da dianteupkeun"

Hal tersebut tidak boleh terjadi disini. Sebab mencegah selalu lebih baik dibanding mengobati atau memperbaiki. Biaya mengobati dan memperbaiki itu biasanya selalu jauh lebih besar/mahal dan juga rumit/butuh waktu dan energi extra. Mending kalau hal itu terobati, kalau kadung rumit dan sulit...maka hanya sesal yang tidak akan berguna lagi.

Potensi Garut Selatan itu sebisa mungkin harus di optimalkan, ditata, dibuat perencanaan yang baik dan benar, hal itu akan jauh menguntungkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyaraat disana, untuk masa sekarang dan untuk di masa yang akan datang tentunya.

Fungsi Managemen Perencanaan, Penataan, Pelaksanaan dan juga Pengaturan, lengkap dengan data dan sumber fakta lainnya, sehingga pembangunan disini menjadi lebih baik lagi.

Jangan Jadi Puncak Cipanas yang ke-dua
Belajarlah dari masalah kerusakan alam dan lingkungan di Puncak Bogor atau Kawasan Bandung Utara dll, hal-hal yang buruk demikian itu jangan terjadi lagi.

Jauh dari itu, upaya pelestarian dan daya dukung alam terhadap kehidupan manusia secara mikro dan makro pun harus sangat diperhatikan.

Sistem yang mekanisasi dan bahkan otomatisasi bisa dibuat dalam arti bahwa kesadaran lingkungan itu adalah sudah menjadi seperti mesin otomatis yang tidak perlu lagi ditongkrongi, ditinggalkanpun semua sistem itu bisa berjalan dengan sendirinya. MAsyarakat harus sudah menjadi masyarakat yang terdidik, peduli sekitar, peduli keindahan, kerapihan, kebersihan, kesehatan demi kebaikan mereka juga.

Budaya Yang BAik
Harus sudah menjadi budaya dan kebiasaan kita semua.
behaviour kita...kebiasaan dari semua kalangan...eksekutif, legislatif, yudikatif maupun kalangan pebisnis dan masyarakat umum semuanya.

Upaya pendidikan lingkungan ini harus terus dilakukan, agar bumi Indonesia ini lebih nyaman untuk ditempati, supaya pemanasan global dapat dihentikan, supaya kekeringan di musim kemarau dapat dihindarkan dan banjir di kala hujan juga bisa ditiadakan/diminimalisir kemungkinannya.

Kalau dalam ilmu K2K3 sih itu seperti meniadakan bahayanya, Strumnya dimatikan, Durinya disingkirkan, Hutannya dihijaukan, Limbahnya dan sampahnya dikelola, tata ruangnya diperbaiki dst. Amankan, singkirkan, rapihkan...

Pantai Indah
Pantai-pantai yang ada disana saat ini (2016-2017) terbilang sangat kumuh, dan tidak tertata dengan baik.


Santolo
Santolo misalnya, pantai yang cukup potensial untuk dikembangkan lebih baik lagi. Penataan perlu dilakukan di sana.

Jangan sampai potensi yang sangat baik itu menjadi tidak maksimal untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan sebaliknya juga tidak menyenangkan bagi para pelancong atau masyarakat lain yang mengunjungi pantai tersebut.

Sangat disayangkan apabila potensi wisata disana menjadi kurang maksimal. Sumpah...padahal pantai ini sangat baik,"ngan hanjakal eta cai kotor ti wc langsung ka pasir pantai...pan gareuleuh...jarijipeun pisan. naha diarantep...?!?" Coba lamun kabeh jelema sadar kebersihan, pasti moal siga kitu carana.

Jadi, penataan itu adalah penting supaya meninggalkan kesan yang baik buat pengunjung, sehingga mereka akan nyaman dan akan membuat pengunjung terus berdatangan. Kalau pantainya nyaman, bersih, asri, hijau, teduh dst tentu wisatawan tidak akan merasa dirugikan...atau dengan kata lain akan merasa betah/kerasan tinggal lama disana...
Hotel penginapan, restoran warung makan dll juga akan jauh lebih laku kan kaka...?


Rancabuaya
Pun tempat lainya, Rancabuaya misalnya itu perlu penataan yang lebih modern lagi. Perlu pengaturan yang tegas dan perencanaan yang baik. Padahal seperti pantai Santolo, Rancabuaya juga cukup potensial untuk dikelola dan dikembankan lebih baik lagi.

Mungkin disana perlu ada penambahan atraksi budaya, atraksi buatan manusia dst. Wabilkhusus mungkin bisa dikembangkan wisata olahraga....berkuda, motorcross, sepeda gunung, balap sepeda lintas selatan, bahkan sirkuit untuk balapan motor...MotoGP...?!?, WSBK dll.

Adalah bisa saja dikembangkan ke arah sana. Sirkuit di sisi pantai Rancabuaya adalah bisa terwujud. BAndara di Pameungpeuk bisa juga terjadi. Asal pemangku kepentingan disana...melakukan upaya dan langkah-langkah terukur...seperti yang kita ceritakan diatas tadi. Manajemen pengelolaan, manajemen pemerintahan dst.

Yah...saya kira akan lebih baik jika Garut Selatan ini menjadi Kabupaten sendiri, sehingga pemerintahan bisa lebih pokus dalam mengembangkan kawasan tersebut.

Belajar dari Bali/Lombok
Belajarlah dari Bali atau Lombok misalnya. Semua itu harus ditata dengan lebih profesional. Dan untuk menambah daya tariknya perlu di buat rancangan yang baik pula.

Walau kita gak didukung kuat oleh pemerintah pusat melalui program KEK (kawasan ekonomi khusus) misalnya dan pembiayaan lainnya...tapi seyogyanya dapatlah dicari terobosan kebijakan lain yang bisa mengundang investasi positif disana. Atau setidaknya kita harus terus meningkatkan POAC tadi, yang berasa optimis dan yang beraura meyakinkan. Sehingga lambat laun semua itu dapat segera membantu percepatan cita-cita itu cepat terwujud. Pastilah masih ada banyak jalan lain menuju Rancabuaya...!, sebagaimana banyak jalan menuju Roma.


Keuntungan Geografis
Secara Geografis, kawasan Garut Selatan ini cukup baik jika dibandingkan dengan kawasan lain di luar Jawa Barat mengingat bahwa Jawa Barat ini adalah penyangga dari ibukota Jakarta.

Pusat perekonomian Nasional ada di Kawasan tersebut. Sehingga memudahkan bagi kita untuk memasarkan kepariwisataan dan segera mendapatkan para pengunjung, untuk datang dan menghidupkan kepariwisataan di wilayah pantai selatan, terutama Garut Selatan ini.

Garus Selatan punya keuntungan itu. Yang mana tak terlalu jauh dari Bandung maupun Jakarta dsk, sehingga itu harus kita sadari sebagai satu kelebihan tersendiri jika dibandingkan dengan Bali atau Lombok misalnya.

Hanya saja tentu perlu ketersediaan inpra struktur yang lebih baik lagi. Jalan yang bagus dan lebar...masyarakat juga harus sama mau berkorban untuk mendukung program pemerintah terutama untuk pelebaran jalan, dan sarana umum lainnya yang menunjang kemajuan disana...
Jangan sampai malah mempersulit pemerintah untuk dalam rangka menambah, melebarkan jalan, dermaga, pelabuhaan, jalur kereta api dll.

Pengorbanan kita semua itu, pada akhirnya akan bermuara pada meningkatnya taraf kehidupan masyarakat di Garut Selatan sendiri. Perekonomian akan menjadi lebih maju, lebih sejahtera, akses akan lebih mudah, lebih aman, nyaman jika harus terjadi perpindahan kendaraan, memperpendek jarak/waktu perjalanan dst.


Hanya saja perlu didukung pula oleh ketersediaan jaringan transfortasi yang mudah, murah dan lancar. 

Bagaimana bisa maju kalau masyarakatnya juga pelit memberikan sebagian tanahnya untuk kemajuan daerahnya di tempat mereka tinggal.

Padahal semeter dua meter yang kita berikan untuk jalan akan mengalirkan pahala sampai kita mati.

Jangan seperi orang Bandung, untuk didepan rumah di gang sendiripun berlomba-lomba pelit. Halaman yang hanya secuilpun dipagari, membuat lingkungan sumpek, padahal kalau itu di buat untuk pelebaran gang atau jalan hal tersebut akan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri...sehingga kita semua jadi meningkat pula kebahagiaannya.....mudah untuk perwis motor.....mudah untuk memarkir kendaraan, mengurangi kemacetan....sehingga kita bisa menjadi negeri yang lancar jaya.

ini hanya "protes sosial" saja...da kebaikan sosial itu tidak akan membuat kita jadi bangkrut seketika, malahan mah, akan membuat kita menjadi semakin nyaman tinggal di lingkungan kita yang lebih lega dan leluasa.

Jalan Tol Bandung-Rancabuaya
Mungkin perlu juga dibangun jalan Tol dari Bandung ke Rancabuaya atau Garut-Pameungpeuk.

Mungkin jalan Tol tersebut belum begitu mendesak untuk hari ini.

Tetapi jika kita ingin mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Garut dan Jawa Barat umumnya...maka antara kawasan utara tengah dan selatan Jawa Barat ini harus terkoneksi dengan sangat prima.

Dan karena itulah maka pembangunan jalan Tol menjadi layak (dari sisi pandang untuk mempercepat pembangunan di sana). Ceritanya kita ingin memperbaiki perekonomian seluruh masyarakat Indonesia, tapi kemudian pemerintah merasa enggan untuk membangun jalan yang memuaskan untuk membuka kawasan terisolir tersebut. Maka logika demikian itu adalah tidak nyambung, tidak rasional.

Tentu saja tidak semudah bicara, tentu saja.
TAPI kita butuh POLITICAL WILL.....!!!

Jadi memang harus ada dana yang dikeluarkan sebagai stimulan bagi kemajuan suatu wilayah Garut Selatan ini. Dana sosial mungkin, dana hibah mungkin, dana kerahiman mungkin, dana kebaikan mungkin, dana abadi mungkin yang kita tanam dalam bentuk pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Bandung-Rancabuaya dll.

EFFORT
Dan itu adalah effort/usaha yang layak. Wajar, dan masyarakat Garut Selatan juga berhak untuk lebih sejahtera. Hidup lebih maju, lebih baik dan karena itu kita semua nanti bisa tersenyum bareng-bareng, bahagia bareng, senang sejahtera bersama. Jangan sebagian sejahtera, sebagian di wilayah lainnya justru susah, dalam derita, dan tak bahagia.

Walaupun sebenarnya mereka sudah terbiasa miskin, terbiasa hidup terbatas, sulitpun tidak dibuat susah. Tetapi kita sebagai masyarakat kota tentu harus memiiki kepedulian, empati dst..merasakan kesulitan-kesulitan masyarakat kita, saudara kita di pelosok Garut Selatan contohnya.

Kita Bahagia Melihat Orang Lain (Saudara sebangsa kita) Bahagia
Bahagia kita adalah melihat kebahagiaan semua anak bangsa. Sengsara kita adalah melihat banyak masyarakat kita yang hidup kesusahan, sulit air, sulit transfortasi dst.

Ingat apa ungkapan terkenal dari pak Kyai Zainudin MZ

"Susah melihat orang senang
Senang melihat orang lain susah..."

itulah yang harus kita buang dari diri kita....dan dibaik menjadi

"Senang melihat orang bahagia
Susah melihat orang sengsara."


Demikianlah, Garut Selatan Kita.
Hatur Nuhun...
Wassalam.