Kaki Gunung Bukit Tunggul
Sepulang dari Sirkuit Gery Mang Subang, ke Sumedang lah yang aku tuju.
(Trip, Sport and Story)
(Trip, Sport and Story)
Menyisir kaki pegunungan Bandung Utara antara Subang menuju Sumedang adalah seperti anda kembali ke era kerajaan. Itu adalah hamparan perkampungan yang teramat jarang kulewati. Sehingga rasanya seperti sedang dinegeri orang yang cukup asing. Jalan Cagak menuju Tanjung Siang.
Dipersimpangan jalan Cagak itu kita ambil ke arah kiri dari Subang dan lalu menyusuri hamparan perkebunan teh yang terhampar luas di sejauh mata memandang. Perkebunan teh disini tidak seperti perkebunan teh di tempat lain yang biasanya berada di lereng-lerenng perbukitan dan di tempat-tempat yang cukup tinggi. Kalau disini rupanya lebih didominasi dataran yang rata, menghampar sepanjang jalanan yang menuju ke kabupaten Sumedang sana.
Jalannya cukup sepi dan juga cukup bagus, dengan beberapa hotmix yang terkelupas namun itu hanya sebagian kecil saja. Kerusakan aspalt yang mungkin diakibatkan oleh genangan air dan kelembaban sebagai akibat rindangnya beberapa tempat disini. Bagi pemotor masihlah bisa dipilih pilih bagian jalan yang masih baik, sehingga memang walau mengganggu tetapi roda masih bisa laju dibandingkan pengguna roda empat.
Sekira lima menit sampailah kita di perkampungan pertama. Rupanya disini ada kehidupan jua. Laju kendaraan masih cukup baik disini. Enak untuk dirasakan.
Perkampungan demi perkampungan kita lewati, semakin jauh semakin indah rupanya. Pemandangan lembah dari kaki Gunung Bukit Tunggul yang terlihat menjulang dari tempat ini. Persawahan yang menghijau adalah landscape yang pantas untuk dibuatkan suatu lukisan tentang bukit, sawah dan alam yang permai. Sungguh ini tempat terlihat sangat hijau dimana-mana khususnya di hari ini. Hari memang sudah nampak mendung dikejauhan. Pertanda hujan yang akan turun nun jauh disana.
Hatiku sungguh riang gembira apalagi ini aku hendak menuju ke kampungku, untuk bertemu dengan kedua orang tuaku yang ada disana.
Hari memang terlihat cepat sekali, tak terasa ini sudah tiba di perbatasan antara Subang dan Sumedang. Satu tempat yang berupa pegunungan yang berkelok-kelok dan pepohonan ada diatas dan di bawah sana. Cukup rindang, walau sesungguhnya ini tak serindang dulu di sepuluh tahun yang kebelakang.
Degradasi hutan rupanya sudah sampai juga ke tempat ini, sedih menyedihkan.
Ini rupanya sudah dekat menuju ke persimpangan Rancakalong. Yang berarti tak jauh lagi akan sampai di kota Sumedang.
Alhamdulillah kita bisa menikmati perjalanan kali ini. Singkat tetapi tersimpan dalam memori.
Wassalam.
Sumedang, 24 Februari 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar