Minggu, 09 Februari 2020

Kebon Teh Margawindu-Cisoka Bag. Ke-4 (Cisoka Valley)

EDISI SUMEDANG RAYA
(Kebon Teh Margawindu-Cisoka)



Bagian Utama ( Cisoka)


Setelah puas berfoto-foto disana, maka perjalanan berikutnya adalah menuju Kebun teh di atasnya. Memang jalannya kurang bagus, semakin keatas semakin rusak. 

Keatas lagi bertambah semakin rusak parah.Tentu bagi pihak yang suka berwisata ke alam liar maka jalan seperti ini justru mungkin hanya menjadi tambah menarik/menantang.


Diperjalanan menuju ke kebun teh Margawindu-Cisoka ini, kalau kebetulan atau kalau mau sedikit menunggu maka bisa saja kita akan menemukan monyet atau mungkin lutung.

Bahkan menurut banyak orang yang pernah menjelajahi hutannya disekitar sini kita juga masih bisa menemukan macan tutul atau "kerud".

Memang sebenarnya kita berharap agar kedepan akses ke Cisoka ini bisa diperbaiki kembali agar lebih banyak lagi para wisatawan yang bisa datang dan berlibur disini.

Sangat disesalkan jika potensi pemandangan di perkebunan teh ini menjadi terbengkalai seperti saat ini.
Namun hal yang perlu diperhatikan juga adalah norma susila para pengunjungnya bisa lebih dijaga, jangan sampai alam yang indah disalah gunakan untuk perbuatan melawan hukum atau bermaksiat.
Hal tersebut perlu mendapat perhatian serius dari pihak pemerintahan dengan disediakannya asykar atau Satpol PP yang tegas dan bisa mencegah mewabahnya kemaksiatan.


Lebih dari itu, berada dihamparan perkebunen teh Cisoka utamanya seakan kita berada didunia lain. Karena akses yang sedang rusak saat ini, menjadikan kampung Kontrak di Cisoka ini juga sedikit terisolir dan sangat sepi.

Memang penduduk setempat sih cukup bisa kita temukan ada di sana. Tetapi tak seperti di masa lalu yang ramai oleh pengunjung maka saat ini justru sangat sepi pengunjung.




Hari ini pun hanya ada satu keluarga kecil yang dapat saya jumpai disini. Padahal perkebunan teh ini mungkin satu-satunya yang paling dekat dengan kota Sumedang dan juga suasananya berbeda tentu dengan kebun teh ditempat lain karena alamnya juga jelas berbeda. Yang sama adalah kesejukan khasnya perkebunan Teh yang memang berada diatas 700 sampai 1300 meter dpl.

Dan juga perkebunan teh di sini berbatasan langsung dengan hutan rimba disisi kiri, kanan dan atasnya. Sehingga kita juga gak tahu jika dari balik hutan sana sebenarnya kita sedang diawasi si raja hutan atau mungkin oleh sekelompok Monyet atau Lutung.
Mana kita tahu kan...?, karena keadaan hutan didalam sana terlihat sangat lebat dan gelap bila itu dipandang dari kebon teh ini.



Sebaliknya jika mereka yang mengawasi kita disini, dikebon teh, ditempat terbuka ini, jelas akan lebih jelas terlihat dari sana. Dan itu artinya menjadikan kita sebagai target/mangsa yang mudah bagi mereka.

.. sssst....jangan takut dulu karena ini hanya karangan yang dibuat agar terlihat serem dan seru aja. Tapi kemungkinan tetap saja kemungkinan. artinya itu bisa saja terjadi kan...?..

Bentangan alam yang masih hijau dan lebat disekitar perkebunan teh Cisoka ini, itu juga patut mendapat apresiasi dan bahkan dua jempol.
Hutan yang lebat dimana-mana ini adalah sungguh keajaiban alam. Sungguh merasa beruntung dapat datang kesini disaat ini.
Harapan, semoga ini bisa terjaga keasriannya selalu. Agar kelak bisa juga dinikmati oleh anak cucu dan generasi-generasi sesudah kita. Semoga ini juga bisa ikut dinikmati oleh segenap pembaca sekalian...
Amin....!

Perkebunan teh Cisoka dan beserta kampung Kontrak yang ada ini juga adalah sesuatu yang amazing lainnya, sulit dikata dengan kata-kata biasa.
Itu adalah hamparan lembah yang terisolir, dan bahkan belum ada jaringan listrik disini, sejujurnya itu mungkin lebih baik buat kampung ini, sebab jika listrik harus masuk kesini berapa ratus pohon yang akan menjadi tumbalnya. Tentang tempat ini kata yang tepat hanya “indah saja”.

Seperti dalam paparan sajak berikut :
judulna; cisoka
“Cisoka nu kakoncara, ti zaman aki”
“ti jaman nini”
“Jadi pangjugjugan”
“Jadi panghirupan”
ini bukanlah tempat tanpa tanda nama...
Bukan pula tanah tanpa cerita..
Cisoka...
Sebagai bumi kontrak
bagi pemetik
 dan para pekerja buruh
Cisoka, adalah warisan
yang dihargai
yang diharap lestari
.......
Ke Cisoka aku kembali...
Ke Cisoka ....menuju hari
dari masa lalu...
Margawindu-Cisoka....tanah "mimiti"
Tanah yang misteri....
karena .....
tak ada kata-kata disana...
yang ada hanya..
keindahan
Bersambung  ke nagian selanjutnya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar