Minggu, 09 Februari 2020

Sirkuit Gerry Mang Subang



Gerry Mang Subang
Sudah empat belas kali aku belajar cornering di berbagai sirkuit yang ada di jawa Barat. Hari ini hari terakhir di tahun 2018. Ini adalah nge track untuk yang ke 14 kalinya aku belajar cornerring di Sirkuit diantara Sirkuit ini, Sirkuit Cibatu di Majalengka dan Sirkuit Bukit Peusar di Tasikmalaya, Sirkuit di Cimahi dan sekarang giliran kembali lagi ke sirkuit Gery Mang Subang.

Ini adalah Sirkuit yang paling pertama dari tiga sirkuit lainnya yang pernah aku coba. Karena diluar Sirkuit Brigif di Cimahi maka Sirkuit Gerry Mang ini adalah yang paling dekat ke Bandung. Dan juga karena kalau Siruit Brigif itu menurutku masih cukup berbahaya karena pembatas tracknya masih berupa kanstin atau tembok. Kalau terjadi crash akan sangat berbahaya.

Perjalanan Menuju Subang
Jalan menuju Subang via Lembang sungguh lagi musim macet dimana-mana. Setiap suas jalan nampaknya tak ada pilihan yang lebih baik. Lewat jalur utama sudah pasti macetnya, lewat Jalur Punclut juga niscaya macet apalagi ini hari minggu yang biasanya di sana sedang rame-ramenya orang yang hendak cari suasana Punclut, wisata kuliner dll.


Pun kalau lewat Dago Giri, maka itu akan cukup macet nanti pas keluar di lembangnya karena akan berpapasan dengan kendaraan yang menuju Maribaya dll. Dan kalaupun harus lewat Cihideung, juga sama saja....karena semuanya tetap akan melewati kota Lembang yang disna tentu akan bermacet ria. Jadinya agak membingungkan juga....Namun kalau harus memilih tentu saja melewati jalan alternatif niscaya akan lebih lancar lah. Ya mudah-mudahan saja begitu.

Niatnya jam enam akan berangkat, tapi karena ini dan lain hal jadinya setengah tujuh teng baru bisa  berangkat.

Belum sarapan pula, tapi sarapannya ditunda dulu saja, sebab akan lebih baik jika kita lewati dulu jalanannya yang rentan macet itu, barulah setelah lewati jalanan yang macet nanti, kita  bisa lebih tenang dan .............untuk mengisi perutnya.

Masih kabita dengan Tahu Susu, maka akupun berhenti saja di sebuah rumah makan yang khusus menu utamanya adalah Tahu Susu Lembang. Lokasinya adlah di Jalan Cijeruk Lembang.

Padahal, baru kemarin sebenarnya saya mampir disini, tetapi itu kan kemarin, Kalau sekarang masih pengen lalau apakah aku harus menunggu nanti lagi jika aku ke Lembang ....?...Belum tentu minggu depan lagi aku kesini, belum tentu juga bulan atau tahun depan aku kembali.

Jadi ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan, apalagi perut memang sudah sangat waktunya untuk di isi.

Pesan Tahu Lembang
Tahu delapan, leupeut seikat. Cukup yah...?. cukuplah. Kata Nabi juga berhentilah makan sebelum kenyang. Dah gitu aja. Itu dijamin gak akan salah.

Kecuali sekali-kali sih boleh lah makan yang agak banyak, asal jangan kesurupan saja, dan sesuai situasi kondisi saja, sesuai kebutuhan tubuh saja. Jangan tiap hari dong makan seperti kesurupan.

Jika dalam seminggu atau sebulan terus-terusan makan kenyang seiap harinya sepanjang tahun, itu tidak baik dan tidak sehat bagi tubuh kita. Justru makan kenyang itu cukup sekali-kali saja, jangan sebaliknya, makan banyak tiap hari, makan sedikit kalau terpaksa saja, wah itu sih namanya gak bisa menahan nafsu. Gak bisa menahan bisikan syetan namanya.

Orang yang banyak makan nya kata orang ahli agama sih akan jauh dari rahmatNya (bahkan disebutkan akan jauh dari Surga/ Wallahu a'lam). Kenapa...? ya gak tahulah...!!!. Tapi begitulah kalau kita banyak makan maka badan kita akan kurang vit untuk ibadah, cepat ngantuk dll. Dan hal tersebut tentu juga sesuai dengan sabda Nabi tadi, bahwa "berhentilah makan sebelum kenyang". Jangan makan berlebihan, karena setiap apa saja yang berlebihan adalah tidak baik dan merupakan kelakuan Setan.


Sakit Perut, Sejak di Perjalanan pengen ke WC
Dah, rupanya perut yang sedari awal pengen ke air, yang tadi sempat reda sembuh ini, kini gak bisa ditolelir lagi. Sudah saatnya harus ke air dulu.

Dan menuntaskannya dengan sebaik-baiknya.

Yah.....Gak usah diceritakan pula lah kalau yang jorok-jorok seperti itu sih...!...

Maaf ya....!!!





Kembali ke Leptop
Semua sudah, maka perjalanan akan harus segera dilanjutkan, jangan terlalu siang ke Subang sebab kalau terlalu siang nanti pulang terlalu sore. Gak sempat kita istirahat lagi nantinya untuk besok kita Bekerja dll.

Jalan dari dari tempat ini, akan meliwati beberapa jalan di Lembang dan sekitarnya, lanjut terus menuju Cikole, Tangkuban Perahu dst.

Pemandangan akan silih berganti dari perkotaan lembang yang cukup ramai, sampai ke pinggiran Lembang yang sejuk dan dengan pemandangan yang beraneka macam, indah dan sejuk.

Cikole misalnya, disana kita bisa saja berhenti lagi untuk sebentar menghirup udara perkebunannya yang kaya akan oksigen. Tapi tentu taka ada waktu cukup untukku kali ini. Maka perjalanan di lanjut saja hingga melewati Gerbang ke Taman Alam Tangkuban Perahu, Belok kanan lalu menuruni jalannya menuju perkebunan teh yang tak akan jauh.

Melewati perkebunan teh ini kita harus tetap jaga kewaspadaan, sebab yang namanya jalan raya itu banyak pengendara lain, banyak penyebrang jalan dll. Sehingga tak boleh meleng sama sekali, tetap konsentrasi.....Pun jangan karena pemandangannya cukup indah lalu mata kita gak fokus ke jalan. Itu bahaya......sekali lagi...........itu bahaya.....sangat bahaya...!!!

Sering terjadi kecelakaan di jalur ini, apalagi di tanjakan Emen yang cukup nanjak maka disana kita harus meningkatkan kadar kewaspadaannya.....Sebab walaupun kita tidk melanggar rambu-rambu Lalu Lintas tetapi belum tentu dengan orang lain yang bisa saja ada oknum yang kebetulan meleng, ngantuk dll. Sehingga jangan sampai kita tak punya kesiapan, sehingga kurang sigap lagi, tak ada waktu lagi untuk menjaga jarak, menghindar dst.

Dan Do'a lah sebelum perjalanan. Berdzikir dikala berkendara dan mengucap hamdalah jika sudah sampai ke tujuan. Itulah hal yang di ajarkan oleh Nabi kita yang Mulia.


Sesampainya di Ciater, maka pemandangan ke bawah sana masihlah akan berupa kebon teh dll.

Dan di sekitar kota Cagak, maka kita akan mulai disuguhi oleh pedagang Nanas, itulah buah khas dari Kabupaten Subang.

Sebenarnya di sana juga ada banyak penjual Durian, dan kalau mau, tentu kita bisa juga membeli Durian yang langsung dari petaninya, bahkan langsung memetik sendiri dll.

Tapi itu tentu harus datang ketika musimnya sudah tiba. Gak setiap bulan tentu ada Durian. Beda dengan Nanas, saya rasa setiap bulan selalu saja ada penjual Nanas.....mungkin kalau Nanas gak kenal musiman, selalu musim sepanjang tahun.

Ah....Nanas memang menggodaku kali ini....ingin rasanya aku membelinya. Tapi gak ah, lain kali saja....Mungkin nanti pas pulangnya mau beli dua atau tiga buah...untuk dibawa ke Bandung dst.

Singkat Cerita
Maka sayapun sampailah di Kota Subang tercinta ini. Ini jam sekira jam Sepuluhan. Kota Subang, kota  yang anggun, yang teduh, yang panas dan yang damai....Kota yang saya kira cukup Gado-Gado......Untuk ke tempat sejuk bisa, ketempat panas bisa, ketempat yang extra panas juga bisa. Mau ke  Gunung bisa, mau ke pantai juga bisa....

Tujuanku semula hanyalah hendak ke Gerry Mang....yah...itulah tujuanku. Tapi sebelumnya maka aku harus ke bengkel dulu, minimal untuk mengatur, mengisi tekanan angin yang dirasa paling cocok di sini....Terlalu banyak tekanan angin, atau terlalu kurang tekanan angin. Saya kira para mekanik akan lebih faham tentang hal tersebut......dan juga disesuaikan dengan gaya kita membalap..........apakah mirif Jorge Lorenzo, mirip Rosi, mirip Pedrosa atau mirip Stoner, Marc Marquez dll.

Setiap pembalap punya ciri khas sendiri....punya gaya membalap yang tak sama. Tentu tekanan ban juga harus disesuaikan......


Masuk Lintasan
Kita ke lintasan dulu ya....???

Ke lintasan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk menyalurkan adrenalinku kali ini. Itu akan sangat menyenangkan, dan juga membuat semnagta akan tetap kita kelola dalam hidup kita ini. Dan selain itu balapan di Sirkuit adalah bagus untuk latihan konsenrasi, kecepatan dan ketepatan berpikir, dan juga untuk kesehatan tubuh karena ternyata balapan juga adalah olahraga yang cukup bahkan sangat menguras energi. Jangan heran jika kita keluar dari track balap maka keringat akan mengucur deras....dengan begitu maka tubuh kita kan lebih sehat lagi nantinya. Aamiin.


Kali ini memnag aku sendirian kesini, seperti biasanya yang memang lebih sering aku sendiri saja perg ke Sirkuit. Akan cukup sulit jikakita cari teman ke Sirkuit, cukup jarang yang memiliki minat yang sama denganku apalagi jika mendadak, dan apalagi kita gak tahu siapa saja yang suka atau kurang suka, atau gak suka ke Sirkuit. Sampai dengan hari ini aku belum memiliki teman yang se hoby, sehati dst.

Jadinya mau tak mau, aku akan pergi sendiri saja jika aku mau ke Sirkuit. Dan itu, tergantung mood yang mungkin orang juga sama, tergantung mood. Sehingga untuk menyamakan mood di waktu tertentu itu akan cukup sulit rasanya. Kecuali jika kita sudah jelas sangat suka dengan olahraga balapan ini, maka mungkin kita perlu ikut komunitasnya tersendiri. Itu baru akan lebih mudah untuk janjian, membuat jadwal bersama yang rutin dst.

ah itu ide yang baik saya kira.....Mungkin aku harus ikut komunitas seperti itu kali ya...?

Tapi, aku kan sudah tak muda lagi, jadinya gak bakal seperti yang masih muda yang mungkin mereka bisa jadi profesi, atau mengejar prestasi dst. Kalau aku sih hanya menyalurkan sedikit kesukaan saja...sedikit dorongan batin saja. Gak lebih....!

Beberapa putaran sudah aku lakukan...ya putaran pemanasan dan pengenalan lintasan. Memeriksa kondisi lintasan, mana daerah yang mungkin saja licin karena ada pasir, benda asing dll.

Setiap awal turun ke lintasan, mestinya kita periksa dulu jangan langsung geber, buat putaran santai saj dulu.....sekaligus untuk membuat ban juga cukup beradaptasi dengan kemiringan jalan dan seberapa miring motor nanti bisa kita lakukan.

Biasanya diawal-awal feeling kita juga belum datang. Barulah setelah, sepuluh putaran atau lebih maka feeling itu akan mulai ada. Apalagi jika sudah terlalu lama kita gak ke sini, tentu itu akan butuh adaptasi lagi.

Dan setelah hari semakin panas, grip roda juga akan semakin baik. Sehingga kita bisa lebih percaya diri dalam melakukan gerakan memiringkan motor....bisa cukup ekstrim, lebih dari yang biasa bisa kita lakukan. Karena tentu dalam berkendara juga maka kita akan sangat mengandalkan perasaan atau feeling...........itu benar-benar seperti itu. Balapan adalah selain tingakat kebugaran, teknik, skill, teori balap, kecerdasan, ketepatan membuat langkah-langkah, juga adalah Feeling...!!!. Kombinasi kesemua itu akan mempengaruhi seberapa cepat kita bisa membalap.

Nah feeling inilah yang sekian persen sangat dipengaruhi oleh kecerdasan akal terkait mengendalikan motor dan situasi di sirkuit, dan juga terutama bakat dalam berkendara/balapan. Itu tidak dimiliki semua orang, atau semua orang memiliki bakat yang berbeda-beda tingkatannya.


Beberapa putaran sudah, tentu kita akan lelah juga pada akhirnya. Saatnya kita istirahat dulu, sholat dzuhur dulu, makan dulu dll.

Setelah itu nanti barulah kita bisa lanjut lagi atau kita cukupkan saja sampai dengan saat ini.

Saya kira kita akan kembali ke lintasan nanti untuk 10 atau 20 putaran lagi. itu akan lebih menyenangkan biasanya, karena ban sudah stabil kepada lintasan, sehingga kita bisa lebih kencang memacu motornya.

Demikian saja laporan perjalanan kali ini, Nanti insya Allah kita lanjut lagi di lain kesempatan.
Aamiin.



Wassalaamu 'alaikum
Daaaah.....!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar