Garut memang istimewa menurutku. Suatu satu kabupaten yang terkenal di Indonesia dan memang Garut adalah tempat yang bersejarah dan Istimewa.

EDISI GARUT “the PROVINCE”  (PLTMH CISEWU)
Di Garut itulah tempat perjuangan Raden Kiansantang dalam menyebarkan ajaran Islamnya.

Beliau adalah putra ketiga Prabu Siliwangi dari istrinya Nyi mas Subang Larang.

Sementara kedua kakaknya menyebar Islam di wilayah Cirebon yaitu Prabu Walangsungsang yang mendirikan kerajaan Cirebon dan Nyai Rarasantang yang kelak punya anak sang Waliyullah, pemimpin Walisongo yaitu Sunan Gunung Djati.

Nah, si bungsu lebih memilih mensyiarkan Islam di tanah Garut ini. Sehingga alhamdulillah rakyat Garut dan Jawa Barat kemudian menjadi pemeluk Islam yang cukup taat, karena para pemimpinnya tersebut juga yang menjadi pionir nya.

Kita tentu bangga punya tokoh pemimpin terdahulu yang telah menjadi teladan yang kita cintai.

Limpahan karunia Allah SWT kepada alam Jawa Barat memang sangat wajib untuk kita syukuri.
“La-in Syakartum La-ajiidannakum, wala-in kafartum innaa ‘adzaabi lassyadiid”.
 Artinya : “Jika kalian bersyukur niscaya akan kutambah nikmat-Ku, dan jika kalian inkar maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih”.


Saudara-saudara sekalian, mari kita menajdi insan kamil, yang terus berusaha untuk menjadi lebih baik, lebih baik dan lebih baik.

Itulah tugas hidup kita. Sabda Nabi Muhammad SAW : “Innamaa buistu li utammima makaarimal akhlaq”.
Artinya : “ Sesungguhnya aku diutus adalah untuk menyempurnakan kemulyaan akhlak”.


Dan kita musti bersyukur bahwa para leluhur hebat kita itu sudah sedia ikhlas turun dari tahta Istana dan memilih untuk menjadi penyebar dakwah Islamiyah sehingga kita semua bisa mengenal ajaran mulia yang menjunjung tinggi perilaku terpuji, akhlak yang mulia.


Jadi harus diingat, bahwa warisan terhebat bangsa kita adalah kemulyaan akhlak itu. Itulah yang harus terus kita pelihara kepada generasi sekarang dan generasi-generasi seterusnya.


Akan ada banyak cobaan terhadap negeri kita, akan ada banyak ujian bagi umat manusia.

Maka langkah terbaik adalah kembali ke jati diri kita, jati diri bangsa kita yang sudah baik untuk dijaga dan yang buruknya harus kita buang sejauh-jauhnya.

Jiwa gotong royong, jiwa peduli tetangga, teman, saudara dst itu harus mulai kita pupuk kembali.

Jangan sampai kita ternina bobokan oleh budaya luar yang pongah, angkuh, kasar, individualis, egois, hedonis, sinis, tak mau menggubris dan berbagai sifat iblis lainnya.

Garut yang ada didepan mata adalah salah satu bukti kasih sayang Allah SWT yang tercurahkan dengan nyata.

 Kemana saja kalian berkunjung ke Garut, niscaya akan ditemukan tempat-tempat yang indah yang bisa mengundang rasa bersyukur serta mengagungkan sang Maha Pencipta.

Subhaanallah, kali ini kita sudah ada di kawasan Talegong menuju Cisewu.
Jalanan yang kita lewati adalah melalui Bandung, ke Banjaran, lalu ke Pangalengan belok kanan ke Situ Cileunca.

Lusrus saja sampai kita melewati perkebunan teh Cukul.

Diujung perkebunan itu ada jalan pertigaan Y. Kalau kekiri itu adalah jalur lama, sementara kalau kekanan itu adalah Jalur baru yang kira-kira selesai di tahun 2012 an.


Nah kalian boleh pilih jalan yang mana saja, ujung keduanya akan sama menuju ke Cisewu juga. hanya bedanya adalah kualitas jalan, dan juga jarak tempuh.

 Kalau lewat kiri, jalannya kecil tapi sangat indah. Sementara jalan baru lebih besar dan juga lebih singkat serta lebih aman.
Insya Allah.

Jalan itu akan terus menurun, berbelok-belok, ada yang masih mulus, ada yang sudah rusak dll. tetapi secara umum jalan adalah laik untuk diliwati.

Hanya saja jangan bawa bus kesana, sebab itu tidak akan muat.

Di sebuah pertigaan, tak jauh dari Pasir Anjing akan ada jalan ke arah kanan yang disitu ada plang PLTMH.

Kita masuk saja kedalam sana, karena ada portal tentu untuk mobil sih harus minta izin dulu ke petugas yang kadang tidak ada ditempat.

Jadi enaknya adalah menggunakan sepeda motor saja, agar kita nanti bisa menjelajah lebih jauh hingga ke ujung bendungan yang tak bisa dilewati kendaraan roda tiga apalagi empat.

Ya, jalannya memang hanya bebatuan saja, dan juga cukup terjal yang menurun hingga bisa sampai di kawasan pembangkitan energi listrik mikro hidro. 


Ini adalah suatu lembah yang cukup dalam dan sempit. Di kiri kanan diapit oleh tebing-tebing yang tinggi. Sementara di dasarnya adalah aliran sungai tentunya.

Entahlah kalau mungkin bisa menyusuri sungai itu, saya yakin ada juga tempat yang bagus untuk petualangan air semisal body rafting atau kukuyaan atau mungkin sekedar untuk lokasi memancing dan atau kegiatan wisata alam.

Dan di kedua ujung sungai dari kawasan PLTMH ini adalah sama yaitu sama-sama diapit oleh tebing batu yang sangat besar dan tinggi.












Itu saya kira sangat potensial untuk dijadikan kawasan yang indah. Mungkin dibangun jembatan gantung. Atau mungkin dibuatkan tangga yang mengitari tebing batu seperti yang ada di negeri Tionghoa sana. Rasa-rasanya tentu akan cukup indah juga.

Keindahan alam itu tentu adalah sesuatu yang patut untuk kita nikmati, yang barangkali bisa menjadi wahana untuk rekreasi. Terutama untuk yang suka dengan penjelajahan alam.

Demikian saja laporan dari lokasi.
Wassalam...