Minggu, 08 Maret 2020

Ciri-Ciri Orang Cerdas

Apakah Anda Tergolong Orang dengan IQ Tinggi? Ini Ciri-Cirinya

Oleh Teddy Tri Setio Berty pada 07 Mar 2020, 20:40 WIB
Liputan6.com, Jakarta - Meski intelligent quotient atau IQ bukan satu-satunya indikator untuk menentukan kecerdasan seseorang, tak dapat dipungkiri bahwa IQ masih 'didewakan'
Tak mengherankan bila beberapa sekolah kerap mengadakan tes IQ untuk mengukur kecerdasan para siswanya. Mereka yang ber-IQ tinggi pun langsung dicap sebagai siswa cerdas.
Namun menurut sejumlah studi, sebenarnya mengukur tingkat IQ seseorang tak harus melalui serangkaian tes. Pasalnya, sejumlah ciri dapat menggambarkan tingkat kecerdasan seseorang.
Meski demikian, beberapa ciri yang terkait dengan tingginya IQ seseorang tak selamanya baik. Bahkan beberapa di antaranya mungkin membuat dahi Anda berkernyit.
Seperti dikutip dari Indy100, Sabtu (7/3/2020), berikut 6 ciri orang dengan IQ tinggi:


1. Penyendiri

Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
Jika berkata soal bahagia, mungkin sebagian orang membayangkan soal bersenda gurau bersama kawan-kawan. Namun, bersosialisasi justru membuat orang yang ber-IQ tinggi menderita.
Menurut penelitian, jika seorang yang ber-IQ tinggi bersosialisasi, maka tingkat kepuasan mereka terhadap hidup semakin kecil.
2. Berpandangan Politik Liberal
Orang-orang yang memiliki pandangan politik liberal diduga memiliki IQ yang lebih tinggi.
Alasannya, keyakinan liberal cenderung melawan naluri evolusioner. Kekuatan tersebut membuat seseorang lebih mungkin untuk mengatasi perubahan.

3. Tidur Larut Malam

Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
Meski tidur larut malam telah terbukti tak berdampak baik bagi kesehatan, sebuah studi mengungkap bahwa kebiasaan itu tak berlaku bagi mereka yang ber-IQ tinggi.
Dalam studi tersebut, orang-orang ber-IQ tinggi cenderung tidur larut malam dan bangun siang.
4. Malas
Penelitian terbaru menyebut jangan mudah menuduh bahwa orang-orang 'pemalas' tak bekerja keras. Pasalnya, otak mereka yang bekerja dengan keras.
Orang-orang yang malas lebih senang berpikir. Sementara mereka yang tidak, lebih suka melakukan aktivitas fisik.

5. Menggunakan Obat-Obatan Terlarang

Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
Menurut penelitian ilmiah, mereka yang ber-IQ tinggi cenderung menggunakan obat-obatan terlarang. Hal tersebut karena mereka lebih terbuka terhadap pengalaman baru dan mudah bosan.
Namun, hal itu lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki. Tapi bukan berarti semua pengguna obat-obatan terlarang adalah orang yang cerdas.
6. Tak Memiliki Hubungan Romantis saat Remaja
Stereotipe yang menyebut bahwa orang jenius biasanya tak beruntung dalam percintaan, ternyata terbukti dalam sebuah studi.
Ketika teman-teman mereka sudah memiliki kekasih, mereka justru kebalikannya. Mungkin hal itu didorong dengan sikap penyendiri orang-orang yang ber-IQ tinggi.
7. Menderita Gangguan Kesehatan Mental
Sejumlah penelitian mengindikasi bahwa anak-anak dengan IQ tinggi, biasanya terkait dengan gangguan kesehatan mental, salah satunya bipolar.
Menurut studi lain, orang-orang yang ceras juga biasanya lebih mudah gelisah.

Kamis, 05 Maret 2020

Matematika Agama


Matematika Agama


Tentu saja ibadah bukanlah matematika, tetapi nyatanya sebenarnya, dalam ibadah juga tidak terlepas dengan ilmu matematika. Kita belajar tentang pembagian waris, kita belajar tentang ukuran nisab dan perhitungan zakat maal, zakat emas dll. Kita juga belajar tentang hitungan pahala sholat berjamaah yang 27 kali lipat dibandingkan sholat munfaridl. Hitungan rakaat dalam sholat juga, itu adalah matematika. Tingkatan surga dan neraka juga adalah matematika. Setiap yang memerlukan perhitungan maka dia memerlukan ilmu matematika. Apalagi kalau sudah membahas ilmu falak yang menghitung waktu sholat, menghitung pergantian bulan dst.

Jadi jelas sekarang bahwa ternyata ibadah itu juga membutuhkan logika perhitungan matematika.
Berdasarkan kepada pemahaman yang demikian maka kita akan melihat peran matematika dalam memahami ibadah secara lebih seksama. Mari kita lihat contoh sebagai berikut: