Rabu, 05 Agustus 2020

Jayanti, oh Jayanti

Jayanti, oh Jayanti

 

Berjalan menyusuri hari-hari adalah sepenggal bait kisah yang kita lalui. Tak terasa hari terus berganti, dari hari ke minggu, dari minggu ke bulan, dari bulan ke bulan berikutnya. Sekian bulan sudah waktu kita lalui di tahun 2020 ini.

Syahdan…..suatu hari dia mengatakan…..bla bla bla….

Aku tak memikirkan itu….karena itu adalah angina lalu, hanya omong kosong tanpa bukti.

Tapi, terus saja dia mengatakan hal yang sama….bla…bla…bla…..

Setiap aku bertemu selalu saja dia memanas-manasi kepadaku….lihatlah…bla..bla…bla

Kupingku akhirnya mulai jengah, mulai merasa terganggu….dan terpaksa mengatakan……………cik atuh lihat apa yang harus aku lihat…?!

 

Benar juga….dalam kata-kataku…benar juga. Kamu benar….

 

Jumat, 19 Juni 2020

Instalasi Fiber Optic Cable

Rabu, 20 Januari 2016

Instalasi Kabel Fiber Optik


Ada 6 jenis kabel Fiber Optik, yaitu ;
1. Kabel Udara atau juga disebut dengan Aerial Cables
2. Kabel Tanah Tanam lansung atau juga disebut dengan Direct Buried Cables
3. Kabel Tanah dengan Duct atau juga disebut dengan Duct Cables.
4. Kabel Laut / Sungai atau juga disebut dengan Submarine Cables
5. Dropp Optic kabel penaggal yang ditambatkan untuk catuan user.
6. Indoor Optic, yaiu kabel yang konstruksinya untuk didalam gedung
   ( patchcord)

Kabel Fiber Optik harus memenuhi standard internasional dan standard Nasional
yaitu yang disebut dengan ITU-T Recomendation and STEL-K.

Arti kode notifikasi standard pada kabel Fiber Optik
48 / 4 T         = menunjukkan jumlah Fiber Optik dan jumlah tube.
SM                = jenis Fiber Single Mode
MM               = Multi Mode
A                    = Aerial , kabel udara
D                    = kabel duct
DB                 = Direct Burried atau kabel tanam langsung
LT                 = Lose Tube atau tube yang berongga
ST                 =  Straight Tube atau tube tanpa rongga.
SCPT           = Single Core Per Tube digunakan untuk kabel distribution
NZDS          =  Non Zero Dispersion Shifted Fiber, atau Fiber tipe G.655
                         yaitu Fiber yang mempunyai dispersi sangat kecil.

Contoh
Jka pada kulit kabel Fiber Optik tertulis seperti gambar dibawah ini,

Maka dapat disimpulkan bahawa kabel Fiber Optik tersebut adalah kabel yang digelar
untuk kabel Duct dengan kapasitas 36 Fiber 3 Tube, jenis fiber optiknya adalah single
mode dan jenis tube adalah berongga.

Konstruksi Kabel Fiber Optik, terdiri dari
1. Bagian luar disebut juga outer PE Jacket
2. Rip Cord benang pengupas Outer maupun Inner PE Jacket
3. Aramid Yarn berfungsi untuk memperkuat kabel dan melindungi panas.
4. Gel , atau jelly lilin cair yang berfungsi penahan air atau binatang / serangga.
5. Strength Member yang berfungsi untuk penguat pada sambungan di closure.
6. Tube sebagai tempat atau selubung Fiber Optik yang berfungsi untuk,
     a. Mengelompokkan urutan Fiber Optik berdasakan warna.
     b. Melindungi Fiber Optik.
    Ada dua jenis tube yaitu,
     Loose Tube atau tube yang beronngga, sehingga fiber dapat fleksibel
     Tight Tube atau Tube yang menyatu dengan Fiber seoerti pada Patchcord.
7. Pita Binder yang berfungsi untuk penahan air.
8. Filler yang berfungsi unuk memperkuat kabel saat penarikan, dan untuk
    penahan puntiran.
9. Armouring atau lilitan baja pelindung dalam kabel Fiber Optik.

A.  Instalasi Kabel Udara atau aerial cables



Kabel udara adalah kabel yang ditambatkan pada tiang telepon, dimana penambatan
pada bearer kabel yang terbuat dari lilitan kawat baja atau juga disebut dengan 
messenger Wire.

Jika tidak tersedia berarer, maka kabel dijepit dengan clip yang ditautkan pada tiang.

Kabel udara ditempatkan pada tiang telepon dengan ketentuan sebagai berikut ;
a. Terbuat dari tiang besi dengan panjang 7 meter, 9 meter dan 12 meter.
    dipasang untuk didalam kota
b. Terbuat dari tiang beton dengan panjang 12 meter dipasang untuk luar kota.

Pemasangan tiang ;
a. Ditanam 1/5 bagian yang masuk kedalam tanah
b. Untuk tiang besi di pasang pondasi penguat tiang  dari adukan semen 
    setinggi 30 cm
c. Jarak antar tiang antara 40 - 50 meter
d. Penempatan tiang jangan menutup akses jalan atau didepan pintu gerbang
    rumah.




Sambungan Kabel Udara ditempatkan didekat tiang telepon, karena
  a.   Memudahkan pemasangan
  b.   memudahkan pemeliharaan.

Didekat sambungan biasanya diberi spare kabel (kabel cadangan ) yang diloop agar tidak terjadi
gangguan bending, hal ini jika terjadi gangguan masih terdapat sisa kabel yang dapat disambung.
Loop kabel ini panjangnya antara 4 - 6 meter. 



Cara pemasangan kabel udara pada tiang ada dua metode yaitu ';

a. Cara Gantung.
Yaitu kabel digantung pada tiang, dengan tidak memotong bearer, digunakan untuk ;
a. Rute lurus dengan jarak kurang dari 50 meter.
b. Peralatan yang dipasang pada tiang  adalah 
    1. Stainless steel band.
    2. Suspension Clamps
    3. Stainless Steel Band

2.  Cara Tambat

Cara tambat digunakan untuk ;
 a. Rute Belok atau melengkung dan ujung akhir kabel.
 b. Jarak antar tiang lebih dari 50 meter
 c. Memotong bearer untuk ditambatkan pada tiang dengan menggnakan span wartel

ditambat karena rute belok atau melengkung

ditambat karena anar tiang lebih dari 50 meter


Penggunaan Tiang 7 meter atau T-7 adalah untuk ;
Tiang yang digunakan untuk kabel Distribution atau kabel yang menuju ke pelanggan
atau sekitar perumahan.

Penggunaan Tiang 9 meter atau T-9 adalah untuk
Tiang yang digunakan untuk jarak 60 meter yang ditempatkan diluar kota, atau
penyeberangan jalan raya.

Penggunaan Tiang 12 meter atau T-12 untuk penyeberangan rel kereta api,
atau penyeberangan sungai yang kebarnya > 50 meter.


B. Instalasi Kabel Tanah.

Definisi : Kabel Tanah adalah kabel yang diletakkan atau digelar dibawah permukaan tanah.
dan harus memenuhi standard dari ITU-T serie G dan Standard Nasional seri STEL-K

a. Kabel Tanah Tanam Langsung atau Direct Burried Cables.
Yaitu kanel yang ditanam dibawah permukaan tanah tanpa pelindung pipa baik PVC atau
Galvanis, dan memenuhi standard STEL-QA-K-016 Single Mode Jelly Filled Loose
Tube For Direct Burried.

1. Pemasangan Penggelaran Kabel Tanah Tanam Langsung di bahu jalan dan di trotoar.

Lebar galian bagian atas adalah 40 cm sedangkan bagian bawah 30 cm.

kedalaman galian untuk trotoar atau bahu jalan adalah sebagi berikut
a. Tanah yang lembek sedalam 100 cm
b. Tanah yang keras atau berbatu sedalam 80 cm
Pada bagian bawah menggunakan lapisan pasir setebal 20 cm
sedangkan bagian atas diutup dengan batu koral setinggi 30 cm.

2.  Pemasangan melintas Jalan Raya
Kabel tanah Tanam Langsung yang melintas Jalan Raya agar dilindungi dengan
pipa Galvanis dengan diameter 4", dan menggunakan subduct HDPE
dan harus disediakan satu pipa Galvanis sebagai cadangan.


3. Pemasangan melintas parit.

Jika melewati parit agar diberi pengaman dengan melindungi kabel menggunakan
pipa Galvanis diameter 2,5", yang ditempatkan dengan dengan dua cara, yaitu;
a. Dibawah parit, jika kedalaman parit kurang dari 100 cm

  Pipa galvanis ditempatkan dibawah parit dengan jarak minimal 20 cm.

b. Dipermukaan parit, jika kedalaman parit lebih dari 100 cm.
   untuk parit terbuka pipa galvanis diusahakan ditempatkan diatas permukaan air
   agar tidak menghalangi aliran, dan diberi kawat berduri untk mencegah pencurian
   dan perusakan
   Untuk parit tertutup ditempatkan dibawah penutup dan dipasang rapi agar penutup
   teteap sejajar dengan permukaan semula.

4. Pemasangan melitas Sungai
Ada tiga cara kabel tanah yang melintasi sungai, yaitu ;

a. Dengan melalui tiang untuk melintas sungai.


b. Dengan menumpang pada jemabtan yang sudah ada.



c. Dengan membuat konstruksi jembatan kabel


  Untuk mengamnkan kabel, maka pada jembatan diberi penghalang dan sekitar
  pipa dipasang dengan kawat duri.


d. Pemasangan melintas Rel atau Jalan Toll
Pada umumnya pihak PT KAI atau Operator Jalan Toll tidak mengijinkan untuk melakukan
pengeboran dibawah konstruksi jalan atau rel, oleh sebab itu harus melalui lintasan parit,
sungai atau duct yang sudah tersedia.

b. Kabel Tanah Duct.
Kabel Duct adalah kabel yang digelar dibawah tanah dengan menggunakan pelindung pipa
PVC diameter 4"-5" dan dilapisi dengan cor beton. Sambungan dan penarikan dilakukan
melalui MANHOLE.
Kabel duct pada umumnya tidak menggunakan lapisan armouring yang terbuat dari lilitan baja, atau selubung aluminium.

Karena sudah mendapat pengamanan dari pipa PVC dan lapisan cor beton.

1. Manhole

Manhole adalah salah satu sarana yang penting, digunakan untuk instalasi kabel duct,
yang dipasang dengan jarak setiap 250 meter.
Fungsi dari Manhole adalah ;
a. Tempat penarikan untuk penggelaran kabel duct
b.Tempat sambungan kabel duct
c. Tempat percabangan jalur pada kabel duct.
d. Tempat pemeliharaan kabel duct.
disebut dengan Manhole karena lubang tersebut dapat memuat orang yang bekerja.

Konstruksi Manhole dengan beton bertulang dengan campuran semen : kerikil : pasir = 1:1,5:2,5 kedap air yang mampu menahan tekanan beban > 50 ton.
Penampang Manhole seperti pada gambar dibawah ini 


Konstruksi duct antar Manhole secara umum adalah sebagai berikut ;
Type duct ada dua macam :
  1. Menggunakan pipa PVC diameter 4 inchi, ketebalan 2,2 mm, dengan selubung beton tak bertulang campuran 2:3:5
  2. Menggunakan pipa PVC diameter 4 inchi, ketebalan 5,5 mm, hanya diselubungi pasir urug dengan pemisah (spacer).


Ketentuan operasional Manhole adalah sebagai berikut ;
  1. Lubang Pipa duct di MH, yang belum terpakai, ditutup rubber stopper.
  2. Pipa duct yang telah terpakai celah-celahnya diisi dengan busa seal untuk mencegah air masuk sepanjang pipa duct.
  3. Dinding Manhole di cat anti lumut agar tembok tetap terjaga dengan baik.
  4. Jika terdapat air dalam Manhole di kuras/ dipompa keluar untuk menjaga supaya accesries Manhole tidak mudah rusak atau sambungan kemasukan air.


1). Manhole type S

Manhole type S digunakan untuk rute lurus disepanjang jalan

pada tabel cara membaca demensi ukuran sebagai berikut :

Type H1S5-S, artinya memiliki 2 lubang pipa dengan jumlah susun dari atas kebawah 5 pipa atau sama dengan 2×5 =10 lubang pipa duct, atau 3x10 subduct untuk kabel Fiber Optik.

Type H2S7-S, artinya, memiliki 4 lubang pipa dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau sama dengan 4×7=28 lubang pipa duct atau 3 x 28 subduct untuk kabel Fiber Optik

Type H3S7-S, artinya, memiliki 3 pasang lubang pipa dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau sama dengan 6×7=42 lubang pipa duct atau 3 x 42 subduct untuk kabel Fiber Optik

Type H4S7-S, artinya memiliki 4 pasang lubang pipa dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau sama dengan 8×7=56 lubang pipa duct atau 3 x 56 subduct untuk kabel Fiber Optik

Type H5S7-S, artinya memiliki 5 pasang lubang pipa dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau sama dengan jumlah 10×7=70 lubang pipa duct atau 3 x 70 sub duct untuk kabelFiber Optik.

Contoh gambar Manhole tipe S pandangan melintang.
2) Manhole Tipe L
 Manhole type L digunakan untuk tikungan jalan, sehingga membentuk huruf L
tabel cara membaca demensi ukuran sebagai berikut :

Type H1S5-L, artinya memiliki 1 pasang pipa PVC dengan jumlah susun dari atas kebawah 5 pipa atau sama dengan 2×5 =10 lubang pipa duct, baik input maupun output.
Type H2S7-L, artinya, memiliki 2 pasang pipa PVC dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau sama dengan 4×7=28 lubang pipa duct, baik input maupun output.
Type H3S7-L, artinya, memiliki 3 pasang pipa PVC dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau sama dengan 6×7=42 lubang pipa duct, baik input maupun output.
Type H4S7-L, artinya memiliki 4 pasang pipa PVC dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau sama dengan 8×7=56 lubang pipa duct, baik input maupun output.
Type H5S7-L, artinya memiliki 5 pasang pipa PVC dengan jumlah susun pipa dari atas kebawah 7 pipa atau sama dengan jumlah 10×7=70 lubang pipa duct, baik input maupun output.

3) Mahole type T
Manhole type-T, diperuntukan untuk rute jaringan yang membelok dua arah di disudut/ persimpangan jalan, pada tabel cara membaca demensi ukuran seperti pada type S maupun L
Konstruski Manhole T seperti pada gambar dibawah ini;

Cara penarikan kabel Duct'
Sebelum dilakukan penarikan optik melalui polongan pada system duct, polongan tersebut harus dipasang sub duct terlebih dahulu.
Dalam satu polongan duct dipasang sub duct. Sub duct ini perlu karena digunakan untuk memudahkan penarikan optik.
Sesuatu yang perlu diperhatikan dalam pemasangan sub duct yaitu :
Tegangan penarikan dan kelengkungan sub duct harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang berlaku.
Pemasangan maupun penarikan sub duct ada baiknya dilakukan oleh tenaga manusia. Bila menggunakan winch, tegangan tarik harus terus diawasi melalui pengukur tegangan yang umumnya terpasang pada winch truck.
Tegangan dan speed tarik sub duct harus lebih rendah dari spesifikasi teknis yang berlaku.
Hindari penarikan yang dapat menyebabkan sub duct cacat atau rusak, missal yaitu penarikan yang dilakukan secara paksa, karena dapat merusak serat bagian dalam.
Tegangan dan kecepatan tarik yang diizinkan pada waktu pemasangan adalah sbb:

Pemasangan Sub Duct
Sub Duct digunakan untuk membagi ruangan di dalam duct utama menjadi tiga bagian
agar penggunaanya lebih efektif.
Batasan dan ukuran Sub Duct :
  1. Diameter luar 32 mm dengan ketebalan 3,0 mm
  2. Bahan dari Polyethelene dan karbon hitam

Manfaat Sub Duct adalah :
  1. Lebih efisien (ekonomis)
  2. Melindungi kabel
  3. Memudahkan pemasangan maupun pencabutan kabel

Hal-hal yang perlu diketahui
  1. Harus memperhatikan spesifikasi
  2. Memperhatikan daftar alokasi haspel


Material bantu
  1. Sub duct
  2. Klem penjepit

Nama Peralatan Fungsi
1 Swivel fungsinya  Mencegah Pemuntiran
2 Sakel-D fungsinya Menghubungkan tali dan kabel
3 Tali untuk menarik Sub Duct
4 Pisau potong Memotong subduct
5 Handy talky untuk Komunikasi antar pekerja
6 Kunci manhole Membuka tutup manhole
7 Pompa air kotor Membuang air yang ada di manhole
8 Mandril Roding Pengecekan pipa duct
9 Sikat baja Pembersih pipa duct
10 Tension meter Mengetahui tegangan tarik
11 Winch/katrol Menarik subduct

Alat yang digunakan untuk penaikan kabel

1.Cable Cutter pemotong kabel
2. Swivel untuk mencegah kabel agar tidak terpilin sewaktu penarikan
3. D-Shakel untuk menyambung tali dengan cable grip
4. Generator set untuk Pembangkit listrik
5. Chain block untuk Memasang pullay
6. Handy talky Alat komunikasi
8.Kunci manhole untuk membuka tutup manhole
9. Pompa air untuk memompa air

Pemeriksaan Duct
Cara pemeriksaan duct/subduct antar lain dengan Duct Rodder (Super Yellow) dan Air Compressor (Parachute)
  1. Duct Rodder
  2. Rodding menggunakan Air Compressor / Parachute
Umum

  1. Dalam pelaksanaan instalasi harga kuat tarik dan kelengkungan serta kecepata tarik yang diberikan oleh pabrik harus dijadikan standart
  2. Harus dihindarkan tarikan dengan sentakan atau menghentikan tarikan secara tiba-tiba. 
  3. Harus dijaga agar tegangan tarik konstan selama penarikan
  4. Penarikan kabel dapat dilakukan dengan tenaga manusia (tangan) atau mesin winch. Bila dengan mesin maka tension meter harus selalu dimonitor
  5. Putaran haspel untuk mengeluarkan kabel harus pada arah yang benar sesuai dengan arah yang diberikan oleh pabrik.
  6. Dalam penempatan haspel kabel memerlukan ruang sedemikian rupa agar haspel dapat diputar
  7. Penurunan dan penaikan kabel pada haspel harus menggunakan papan peluncurdan dilakukan secara hati-hati sehingga tidak merusak kulit kabel yang dapat menyebabkan cacat pada serat optik
  8. Haspel kabel yang akan ditarik harus sesuai dengan rencana (drum plan) 
Langkah penarikan sub duct duct dari Manhole adalah sebagai berikut ;



Penarikan Kabel Duct melalui Manhole



Alat yang digunakan untuk penarikan kabel duct'


1. Lakukan roding pada sub dict antar manhole untuk memeriksa sub duct

2. Pasang ujung roding dengan swivel dan shackel dn ikatkan pada pulinh eye yang sudah terikat dengan kabel

3. Tarik kawat penarik secara pelan pelan , perhatikan ketegangan kabel agar tidak putus.

4. Hendaknya sebelum ditarik, kabel dilepas dari drum dan buat angka 8 agar tidak melintir

2. Peta dan Kabel Kabel Optik pada Jaringan FTTH.

Gambar penjelasan pengelaran kabel terbagi menjadi tiga gambar , yaitu ;
a. Peta Kabel yaitu menggambarkan jalan yang dilewati dan panjang, serta jalur
    yang dilewati kabel, juga menggambarkan Manhole dan Handhole yang dilewati.

b. Skema Kabel yatiu menjelaskan jenis kabel, jumlah core kabel dan panjang 
    kabel dari STO




c.  Skema Duct, yaitu menggambarkan Jakur duct yang dilewati, pamjamg kabel
     Jenis dan kapasitas Man Hole (MH) dan Hand Hole (HH)

K3 Stringing




*PERHATIAN!*
*MAKLUMAT K3*


*1) INSTALASI DAN JARAK AMAN PEKERJAAN DALAM KONDISI BERTEGANGAN (PDKB)*
a. Berdasarkan sesi edukasi terkait K3 pada pekerjaan dalam keadaan bertegangan, mohon untuk selalu mengingatkan dalam safety briefing tim dan pengawas K3 yang terlibat dalam kegiatan stringing maupun jointing, terkait batas aman minimal jarak antara phasa (conductor) dan ground (kabel/tambang basah/kotor, manusia, accessories, pohon, dsj).
Berikut referensi minimum untuk jarak minimal yang harus dipenuhi:
- Tegangan 20 KV = 50cm
- Tegangan 70 KV = 90cm
- Tegangan 150KV = 120cm
- Tegangan 275KV = 220cm
- Tegangan 500KV = 340cm

b. Pekerja yang berpotensi melanggar batas aman, *HARUS DIHENTIKAN*.  

c. Pekerjaan yang berpotensi melanggar batas aman, *HARUS DIDISKUSIKAN* terlebih dahulu dengan pejabat UPT/ULTG setempat untuk memastikan langkah kerja, serta perlu tidaknya dilakukan pemadaman.

d. Mobilisasi orang dan material untuk Tower 70KV dan sejenis, *WAJIB* melalui bagian dalam Tower.

e. Untuk mencegah kerusakan kabel dan bahaya terhadap lingkungan sekitar, pemasangan kabel *secara permanen* wajib menggunakan aksesoris yang sesuai, dan mengikuti standard instalasi kabel.

*2) KOMUNIKASI*
a. Tim *WAJIB* melaporkan secara visual melalui foto dan video kegiatan *BRIEFING K3* dengan menyertakan secara lengkap informasi terkait lokasi dan waktu mulai kerja (gunakan timetamps)

b. Tim *WAJIB* melaporkan jika terjadi insiden maupun kendala di lapangan, secara langsung melalui WhatsApp dan telepon, serta secara tertulis menggunakan Berita Acara dan laporan pihak berwajib (bila perlu) 

*3) PAKAIAN KERJA*
Untuk tim panjat, wajib menggunakan pakaian pelindung yang berbahan *KATUN*, berwarna cerah (seperti oranye), sebagaimana yang digunakan tim PLN, direkomendasikan merk *TAIPAN TROPIKAL*. 

*4) WORKING PERMIT*
a. Working Permit *HARUS* dibuat oleh pengawas K3 yang ditugaskan dalam tim yang akan bekerja.

b. Working Permit *WAJIB* diajukan minimum 3hari sebelum memulai pekerjaan atau sebelum Working Permit sebelumnya berakhir.

c. Tidak dibenarkan meminjam, mengganti, terlebih memalsukan sertifikat K3 dalam proses pengajuan Working Permit, maupun dalam pelaksanaan pekerjaan.

*5) PEKERJA*
a. APD *HARUS* senantiasa digunakan dalam lingkungan kerja.

b. *DILARANG* mempekerjakan anggota tim yang belum berpengalaman tanpa pelatihan yang mencukupi dan pengawasan, serta pendampingan yang memadai.

c. *DILARANG* mempekerjakan anggota tim yang tidak terdaftar dalam WP

d. *DILARANG* mempekerjakan anggota tim yang tidak dilindungi oleh asuransi

Demikian pemberitahuan ini dibuat untuk disampaikan kepada seluruh tim yang bekerja pada proyek ini, terutama kepada tim pengawas K3 dan pekerja yang bekerja pada ketinggian dan kondisi bertegangan.

Tidak tersampaikannya pemberitahuan ini kepada seluruh tim yang bekerja pada proyek ini, akan dianggap sebagai kelalaian mitra terkait K3. dan setiap insiden terkakit K3 agar diberlakukan sanksi secara proporsional sesuai dengan tingkat pelanggaran yang terjadi.

Semoga Allah melindungi kita semua,

Minggu, 08 Maret 2020

Ciri-Ciri Orang Cerdas

Apakah Anda Tergolong Orang dengan IQ Tinggi? Ini Ciri-Cirinya

Oleh Teddy Tri Setio Berty pada 07 Mar 2020, 20:40 WIB
Liputan6.com, Jakarta - Meski intelligent quotient atau IQ bukan satu-satunya indikator untuk menentukan kecerdasan seseorang, tak dapat dipungkiri bahwa IQ masih 'didewakan'
Tak mengherankan bila beberapa sekolah kerap mengadakan tes IQ untuk mengukur kecerdasan para siswanya. Mereka yang ber-IQ tinggi pun langsung dicap sebagai siswa cerdas.
Namun menurut sejumlah studi, sebenarnya mengukur tingkat IQ seseorang tak harus melalui serangkaian tes. Pasalnya, sejumlah ciri dapat menggambarkan tingkat kecerdasan seseorang.
Meski demikian, beberapa ciri yang terkait dengan tingginya IQ seseorang tak selamanya baik. Bahkan beberapa di antaranya mungkin membuat dahi Anda berkernyit.
Seperti dikutip dari Indy100, Sabtu (7/3/2020), berikut 6 ciri orang dengan IQ tinggi:


1. Penyendiri

Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
Jika berkata soal bahagia, mungkin sebagian orang membayangkan soal bersenda gurau bersama kawan-kawan. Namun, bersosialisasi justru membuat orang yang ber-IQ tinggi menderita.
Menurut penelitian, jika seorang yang ber-IQ tinggi bersosialisasi, maka tingkat kepuasan mereka terhadap hidup semakin kecil.
2. Berpandangan Politik Liberal
Orang-orang yang memiliki pandangan politik liberal diduga memiliki IQ yang lebih tinggi.
Alasannya, keyakinan liberal cenderung melawan naluri evolusioner. Kekuatan tersebut membuat seseorang lebih mungkin untuk mengatasi perubahan.

3. Tidur Larut Malam

Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
Meski tidur larut malam telah terbukti tak berdampak baik bagi kesehatan, sebuah studi mengungkap bahwa kebiasaan itu tak berlaku bagi mereka yang ber-IQ tinggi.
Dalam studi tersebut, orang-orang ber-IQ tinggi cenderung tidur larut malam dan bangun siang.
4. Malas
Penelitian terbaru menyebut jangan mudah menuduh bahwa orang-orang 'pemalas' tak bekerja keras. Pasalnya, otak mereka yang bekerja dengan keras.
Orang-orang yang malas lebih senang berpikir. Sementara mereka yang tidak, lebih suka melakukan aktivitas fisik.

5. Menggunakan Obat-Obatan Terlarang

Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)
Menurut penelitian ilmiah, mereka yang ber-IQ tinggi cenderung menggunakan obat-obatan terlarang. Hal tersebut karena mereka lebih terbuka terhadap pengalaman baru dan mudah bosan.
Namun, hal itu lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki. Tapi bukan berarti semua pengguna obat-obatan terlarang adalah orang yang cerdas.
6. Tak Memiliki Hubungan Romantis saat Remaja
Stereotipe yang menyebut bahwa orang jenius biasanya tak beruntung dalam percintaan, ternyata terbukti dalam sebuah studi.
Ketika teman-teman mereka sudah memiliki kekasih, mereka justru kebalikannya. Mungkin hal itu didorong dengan sikap penyendiri orang-orang yang ber-IQ tinggi.
7. Menderita Gangguan Kesehatan Mental
Sejumlah penelitian mengindikasi bahwa anak-anak dengan IQ tinggi, biasanya terkait dengan gangguan kesehatan mental, salah satunya bipolar.
Menurut studi lain, orang-orang yang ceras juga biasanya lebih mudah gelisah.